Jumat, 21 September 2012

Saat Perpisahan - Khalil Ghibran
















Biarkan ku terbaring dalam lelap ku, 

Karena jiwa ini telah dirasuki cinta, 
Dan biarkan daku istirahat,
Karena batin ini memiliki kekayaan malam dan siang,

Nyalakan lilin-lilin 

Dan bakarlah dupa nan mewangi  di sekelilingi ranjang ini, 
Dan taburi tubuh ini 
Dengan wewangian melati serta mawar.

Minyakilah rambut ini dengan puspa dupa 

Dan olesi kaki-kaki ini dengan wewangian, 
Dan dan bacakanlah saat tangan kematian yag telah tertulis jelas didahi  ini.

Biar ku istirahat di ranjang ini, 

Karena kedua bola mata ini teramat lelahnya.
Biarkan sajak-sajak pendar perak bergelinjang 
Dan menyejukan jiwaku.

Terbanglah dawai-dawai harta 

Dan singkapkan tabir lara hatiku
Nyanyikanlah masa-masa lalu 
Seperti engkau memandang fajar harapan dalam mataku, 
Karena makna ghaibnya begitu lembut 
Bagai ranjang kapas tempat hatiku berbaring.


Hapuslah air matamu, saudaraku, 
Dan tegakkan kepalamu 
Seperti bunga-bunga menyemai jemari-jemarinya menyambut fajar pagi.

Lihatlah kematian berdiri bak kolom-kolom pandar cahaya 
Antara ranjangku dan yang tak terhingga.
Tahanlah nafasmu 
Dan dengarkan kerisik-kerisik kepak sayap-sayapnya.

Mendekatlah 
Dan ucapkan selamat tinggal buatku, 
Ciumlah mataku dengan seluas senyummu.

Biarkan anak-anak merentang tangan mungilnya buatku 
Dengan kelembutan jemari merah jambu mereka.

Biarkanlah masa mencengkramkan tangan lembutnya 
Di dahiku dan memberkatiku.

Biarkanlah perawan-perawan mendekat 
Dan melihat bayagan tuhan dalam mataku, 
Dan mendengar gema iradat-Nya 
Berlarian didalam nafasku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar